Pop modern yang diusung Ungu dan pop melayu mendayu-dayu ala ST12 mewarnai industri musik Indonesia. Meski berasal dari band dan aliran yang berbeda, dua vokalis Pasha Ungu dan Charly ST12 ternyata saling mengagumi satu sama lain. Bagi Charly, grup band Ungu merupakan salah satu referensi bagi bandnya agar tetap eksis di dunia musik dan bisa menjadi panutan bagi musik Indonesia agar dapat lebih berkembang.
Sementara Pasha membantah perkataan pria bernama Muhammad Charly van Houten itu. "Salah! Justru ST12 lebih senior dari saya. Setahu saya, saya sudah pernah dengar ST12 sebelum kita (Ungu) ngeluarin album. Tidak ada yang lebih dulu atau lebih senior. Kita bareng-bareng," ujar pria berdarah Bugis itu seperti dikutip program tayangan infotainmen Hot Shot, Jumat (26/11).
Ditinjau dari segi penampilan, Pasha memang lebih unggul dengan ketampanannya. Charly pun mengakuinya, "Laki-laki yang tampan, tongkat sakti, dan vokal yang khas. Gak perlu lihat juga orang udah tau itu Pasha." Sementara Pasha sejak dulu sudah tahu bahwa Charly mengenakan anting sebagai ciri khas penampilannya. "Kita masing-masing sudah tau apa yang kita pakai dan nyaman buat kita," tambahnya.
Namun untuk urusan perkembangan industri musik Indonesia, keduanya sepakat bahwa dibutuhkan regenerasi. "Sementara kita yang lebih senior harus tetap berkarya agar gak kalah sama yang baru. Yang baru bisa bikin lagu enak, yang tua-tua juga tetap bikin lagu enak," lanjut Charly yang juga penulis lagu dan produser musik ini mengharapkan generasi baru dapat memberikan warna lain dalam dunia musik.
